DIVISI PEMASARAN PUSAT UNIT MINGGUAN DAN UNIT HARIAN

Selasa, 29 Mei 2018



Untuk menjadi pemimpin yang sukses tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dan untuk menjadi pemimpin yang sukses diperlukan berbagai strategi dan sikap yang baik dalam memimpin dan mengejar goal perusahaan.

Suatu tim membutuhkan pemimpin yang kompeten, terutama dalam menjalankan roda usaha. Pemimpin adalah ujung tombak perusahaan. Segala tindakan bisnis seperti menentukan segmen pasar (calon anggota), mengambil keputusan peng-ACC-an, memilih wilayah kerja dan sebagainya ditentukan oleh pemimpin. Maka berhati-hatilah jika Anda menduduki jabatan tersebut. Merasa tidak pantas menjadi pemimpin? Ingat kata-kata guru kepemimpinan modern, Warren Bennis, “Pemimpin itu dibentuk, bukan dilahirkan.”

Menurut Bennis, tak ada faktor genetik tertentu untuk menjadi pemimpin. Semua orang terlahir dengan kemampuan yang sama. Kepemimpinan terbentuk berkat pembelajaran. Oleh karena itu, tak perlu kecewa jika kinerja Anda sebagai pemimpin belum memadai. Ada berbagai kiat yang bisa diikuti supaya kemampuan Anda meningkat. Berikut ini adalah 9 tips menjadi pemimpin yang sukses.


1. Bangun kredibilitas sebagai pemimpin

Supaya pekerjaan berjalan lancar, pemimpin harus mendapat kepercayaan dari timnya. Bagaimana caranya? Tumbuhkan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin. Misalnya saja kemampuan berbicara di depan orang banyak, kemampuan menyemangati anak buah, kemampuan menentukan strategi usaha, dan sebagainya. Semua hal itu bisa dipelajari melalui pengalaman. Sebelum menjadi seorang pemimpin, terlebih dahulu Anda akan menjadi orang yang dipimpin. Manfaatkan kesempatan tersebut secara maksimal. Pelajari secara langsung bagaimana orang lain memimpin timnya. Jika belum cukup, Anda bisa belajar dari buku-buku kepemimpinan.

2. Belajar menganalisis tren (yang sedang ramai/viral)

"Menciptakan visi dimulai dari observasi," kata Simerson. Itu sebabnya pemimpin visioner terus mengkaji, tidak hanya pada industri dan perusahaan mereka sendiri tapi juga perusahaan lain.

"Pemimpin visioner sangat lihai dalam memilah tren dan peluang untuk menggangu status quo," lanjut dia, "seperti rajin mencatat dan mendokumentasikan hasil rapat. Kemudian melakukan pengamatan setiap hari dan meluangkan waktu untuk meninjau catatan."

Pendekatan lain adalah dengan mencari pengalaman baru. Misal kamu bisa dantang ke acara seminar di luar kompetensi yang kamu miliki. hal tersebut cara untuk mengindentifikasi pola tren dan mengekspolari peluang baru.

3. Memperhatikan hal detail setiap hari

Selain pengamatan tren, pengamatan yang detail juga sangat penting untuk menjadi pemimpin visioner, misalnya memperhatikan cara atau pola kerja koperasi (perusahaan) lain dalam menjalankan usahanya. Kemudian melakukan pola yang sama dengan cara yang berbeda.

4. Kenali tim sedekat mungkin

Ciptakan suasana yang nyaman untuk bekerja sama dalam perusahaan. Upayakan melakukan pendekatan secara personal. Kenali tim Anda dengan baik. Ciptakan waktu briefing pagi yang lebih santai dan akrab. Misalnya dengan acara bincang-bincang santai seputar pekerjaan, hindari ke kakuan. Pahami masalah yang mereka alami, kenali potensi mereka, dan terima saran yang masuk akal. Usahakan tak ada jarak yang terlalu lebar di antara atasan dan karyawan. Hal itu bisa dilakukan dengan mencontoh cara Dahlan Iskan. Saat menjadi Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan mengganti upacara bulanan dengan diskusi antara atasan dan karyawan. Dengan demikian, ia mengetahui keluhan dan masukan dari timnya. Akan tercipta hubungan yang lebih dekat dalam perusahaan.

5. Percayai tim Anda

Jika ingin dipercayai orang lain, terlebih dahulu Anda harus mempercayai orang lain. Ingat selalu bahwa Anda tak bekerja sendiri. Dibutuhkan kerja sama tim untuk menyelesaikan pekerjaan. Sehebat apa pun seorang pemimpin, tanpa dukungan dari anak buahnya, ia tak akan memperoleh kesuksesan. Beri karyawan dan staff anda kepercayaan sepenuhnya. Jika kemampuan mereka belum cukup untuk melakukan suatu pekerjaan, bimbing perlahan-lahan. Jika mereka melakukan kesalahan, tegur saja, kemudian berikan kesempatan kedua. Hindari terlalu ketat mengawasi karyawan. Buat mereka bekerja dengan nyaman, tetapi tetap bertanggung jawab.

6. Perencanaan mendalam ketika meraih peluang

"Pemimpin visioner meraih keuntungan dengan memanfaatkan perubahan situasi," kata Simerson. Jeff Bezos berpikir buku adalah hal pertama yang dijual untuk memulai Amazon.com. Namun, ke depanya bisa menjual banyak jenis barang lainnya. Walt Disney selain memproduksi film tapi kemudian juga menjual merchandise. Pertimbangkan kemungkinan peluang lain yang bisa saja muncul.
Artinya jangan pernah terpaku pada metode-metode lama walaupun dulunya itu pernah berhasil dan sukses di jamannya, cobalah metode-metode baru sesuai dengan perkembangan jaman.

7. Memberi contoh

“Anda tidak memimpin dengan cara menunjukkan dan memberitahu orang-orang untuk pergi ke suatu tempat. Anda memimpin dengan cara pergi ke tempat itu dan menjadi contoh,” kata Ken Kesey, penulis yang telah menginspirasi banyak orang melalui novelnya, One Flew Over the Cuckoo's Nest.

Pemimpin yang sukses tidak seenaknya memerintah anak buah. Ia justru lebih banyak diam dan menyampaikan maksudnya melalui tindakan. Jika ingin karyawan berbuat sesuatu, sebaiknya Anda memberikan contoh. Misalnya saja Anda ingin menghapus budaya jam karet di perusahaan. Coba datang ke kantor tepat waktu setiap hari. Lama-kelamaan karyawan akan malu karena telat terus, lalu mengikuti jejak Anda. DISIPLIN TIDAK HANYA DIKATAKAN, NAMUN DILAKSANAKAN.

8. Jangan menunggu sampai sempurna

“Jika tidak mau ketinggalan jauh, maka kamu harus terus berlari.”
Seperti Iphone dan Ipad. Kamu harus bisa melakukan inovasi dari waktu ke waktu. "Pemimpin Visioner tidak berhenti dengan upaya pertama mereka," kata Simerson. Mereka tidak malu menyampaikan ide dan menerima masukan.

9. Batasi antara urusan pribadi dengan urusan kerja

Sebaiknya berhati-hati dalam memperlakukan karyawan. Jika bersikap terlalu keras, mereka akan tertekan. Jika bersikap terlalu lembut, mereka akan melunjak. Tak ada salahnya menempatkan diri di antara karyawan. Anda bisa makan siang bersama, mengobrol tentang hal-hal di luar pekerjaan, memanfaatkan waktu turpas untuk lebih saling mengenal satu sama lain atau pergi ke tempat wisata di kala libur. Pendekatan personal seperti itu akan membuat karyawan nyaman. 

Namun pastikan bahwa mereka tahu ada batas profesional di antara Anda sekalian. Jangan sampai melewati batas. Anda tak perlu terlalu ikut campur masalah mereka. Begitu juga sebaliknya, jangan biarkan mereka terlalu ikut campur. Bedakan antara urusan pribadi dengan urusan kerja. Jika bekerja dengan sahabat, kekasih atau keluarga, tak perlu memberi perlakuan khusus. Jaga profesionalitas Anda.

10. Pahami permasalahan dengan baik

Pemimpin harus bisa menentukan keputusan dengan tepat. Maka diperlukan kemampuan untuk memahami permasalahan. Seperti yang dikatakan oleh Leroy Eims, penulis buku laris The Lost Art of Disciplemaking, “Pemimpin adalah mereka yang mampu melihat lebih banyak dari orang lain, yang mampu melihat lebih jauh daripada orang lain, serta mampu melihat segala sesuatu sebelum orang lain.”

11. Berbagi visi dengan orang lain

"Banyak pemimpin gagal karena berasumsi bahwa sebuah ide yang bagus harus bisa diterima orang lain." Kamu harus berfikir bagaimana menanamkan visimu di benak mereka. Jangan membuat kesalahan dengan mengerjakan ide brilian sendirian. Dukungan aktif orang lain akan membuat visi lebih cepat terlaksana.

Dari perkataan Eims, dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin harus menumbuhkan kepekaan terhadap segala sesuatu. Bisa peka terhadap kejanggalan masalah, peka terhadap solusi dan alternatif, peka terhadap dampak yang mungkin menyusul, dan sebagainya. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan lebih akurat. Kepekaan tersebut dapat ditumbuhkan melalui pengalaman. Semakin sering mengambil keputusan, seorang pemimpin akan semakin ahli melakukannya. Tak perlu lagi berlama-lama memikirkan keputusan. Pemimpin yang berpengalaman biasanya memiliki insting yang tepat.

12. Jangan terlalu berlebihan (Lebay)

Pemimpin harus bisa mengendalikan timnya dalam situasi apa pun. Maka dibutuhkan karakter yang stabil. Dalam situasi panik, seorang pemimpin harus tetap tenang dan berkepala dingin. Hindari bersikap berlebihan. Begitu pula dalam situasi sedih atau lesu, sebaiknya pemimpin tidak larut dalam suasana tersebut. Karyawan membutuhkan orang yang bisa memompa kembali semangat mereka. Jika dihadapkan pada situasi menyenangkan, seorang pemimpin juga sebaiknya tidak bereaksi berlebihan. Jangan menyetujui sesuatu ketika sedang senang. Jangan mengatakan sesuatu ketika sedang marah. Biasakan bersikap stabil.

13. Berikan apresiasi terhadap kesuksesan tim 

Jika tim Anda meraih kesuksesan, tak ada salahnya memberi selamat pada semua orang. Bisa juga mengadakan pesta makan-makan untuk merayakan kesuksesan tersebut. Buat anak buah Anda merasa dihargai. Dengan demikian, kesenangan mereka akan berlipat ganda. Semua rasa lelah saat berjuang menjadi tidak ada apa-apanya. Dengan senang hati mereka akan berjuang lagi bersama Anda.

Untuk meningkatkan performa kerja, Anda bisa memberikan penghargaan untuk karyawan terbaik setiap bulannya. Penilaian dapat didasarkan pada produktivitas serta kualitas kerja, kedisiplinan, ketaatan pada perintah, dan sebagainya. 

14. Jangan terlalu mendominasi

Sebagai pemimpin, Anda memang orang yang mengatur segalanya. Namun hindari mendominasi pekerjaan. Andrew Carnegie, salah satu pemimpin terkenal di bidang industri abad 19-20, pernah mengatakan, “Seseorang tidak bisa menjadi pemimpin besar jika ingin mengerjakan semuanya sendiri, atau ingin mendapat semua pengakuan atas tindakannya tersebut.”

Carnegie memberi gambaran yang tepat sasaran. Sebagai pemimpin, sebaiknya Anda tidak mengerjakan semua tugas seorang diri. Mari belajar untuk mendelegasikan tugas. Selain membuat pekerjaan lebih cepat selesai, pendelegasian tugas juga meringankan pekerjaan Anda. Karyawan juga senang karena merasa dipercaya oleh atasannya.



Semoga bermanfaat


SALAM SUKSES





Mei 29, 2018 No comments » by KSP RENTHA JAYA ANUGERAH
Posted in

Jumat, 25 Mei 2018





Mei 25, 2018 3 comments » by KSP RENTHA JAYA ANUGERAH
Posted in

Rabu, 23 Mei 2018

PENGERTIAN KOPERASI

Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian laba berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota.
Berbicara tentang anggota, Koperasi memiliki anggota yang terdiri dari :
  • Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi,
  • Badan hukum koperasi, yaitu anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas dari anggota perorangan.
Koperasi memiliki fungsi dan peran, sebagaimana yang dijelaskan pada Undang Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 yang berbunyi :
  • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  • Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
  • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
  • Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
  • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
  • Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
  • Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
  • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
  • Kemandirian.
  • Pendidikan perkoprasian.
  • kerjasama antar koperasi
JENIS – JENIS KOPERASI
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
  • Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
  • Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya  menjual dan membeli barang konsumsi.
  • Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
  • Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
  • Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
SUMBER MODAL KOPERASI
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
  • Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
  • Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
  • Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.
  • Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
  • Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:
  • Anggota dan calon anggota
  • Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi
  • Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
  • Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • Sumber lain yang sah
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ). Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.

Mei 23, 2018 1 comment » by KSP RENTHA JAYA ANUGERAH
Posted in

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Blogroll

Pages

Labels

About